Rabu, 10 Mei 2017

Pertemuan 3 (Rabu, 3 Mei 2017)


Pada hari Rabu, 3 Mei 2017, kami melakukan kunjungan yang ketiga ke Panti Werdha/Jompo Yayasan Islamic Village. Seperti biasa, kami berkumpul di Binus Alam Sutera, setelah itu berangkat pada pukul 10.30 dan sampai pada pukul 11.15. Sesampainya di sana, beberapa nenek terlihat beristirahat di kamar masing-masing. Namun, ada beberapa nenek yang duduk di depan dan kami menghampiri mereka dan menyapa mereka. Mereka menyambut kami dengan senyum yang ceria. Kami pun mengingatkan mereka bahwa kami yang waktu itu datang pada hari Senin karena beberapa dari mereka sudah lupa dengan kami. Para nenek juga terlihat senang atas kedatangan kami.  
Kegiatan yang akan kami lakukan adalah menemani nenek dengan mengobrol, membacakan cerita dari buku, mendengarkan musik, dan hal-hal lainnya. Seperti biasa karena para nenek duduk terpisah-pisah, kami harus membagi kelompok menjadi 4. Inilah kesan kami selama pertemuan ketiga :
Gracia R : Seperti biasa, kami membagi kelompok lagi, namun, kali ini saya dan Cynthia masing-masing menemani 1 nenek karena ada 1 nenek yang baru kami temui. Setelah kami masing-masing menemani nenek yang ada di depan kamar masing-masing, kami membagikan donat yang kami bawa kepada mereka. Mereka terlihat senang dengan pemberian kami. Setelah itu, kami juga membawa buku untuk dibacakan untuk mereka, tetapi mereka lebih suka untuk bercerita kepada kami mengenai kehidupan mereka sewaktu masih muda. Karena saya menemani nenek yang belum ditemani waktu pertemuan 2, banyak hal yang dapat kami bicarakan. Nenek itu menceritakan kehidupannya selama dia muda, bagaimana susahnya mendapatkan makan, susahnya pendidikan pada saat itu, dan lainnya. Saya merasa tertegun dan kasihan mendengar cerita nenek tersebut. Kami juga mendengarkan musik tradisional melalui speaker yang dibawa oleh Cindy. Nenek terlihat senang karena mereka tidak biasa untuk mendengarkan music ataupun lagu. Di kamar depan yang ditemani oleh Nabila dan Putri terlihat ramai, mereka pun mengajak nenek-nenek yang lain untuk bergabung. Kami pun akhirnya berkumpul di depan kamar paling depan dan bercengkrama bersama. Sangat menyenangkan melihat nenek dapat saling mengobrol karena biasanya mereka hanya duduk di depan kamar masing-masing. Saya juga senang sekali melihat nenek dapat tersenyum dan bercerita satu sama lain.
Cynthia : Pada kunjungan kedua kelompok kami ke Panti Werdha Islamic Village, kelompok kami membawakan beberapa donat dan buku bacaan karena pada pertemuan pertama beberapa nenek bertanya jika kami membawa buku atau tidak, Cindy juga membawakan speaker untuk para nenek mendengarkan musik. Ketika kelompok kami sampai di Panti Werdha, kebanyakan nenek sedang beristirahat. Ketika kembali mengobrol dengan seorang nenek sambil menawarkan donat, nenek menceritakan bahwa mereka telah melakukan aktivitas senam dan membuat kerajinan dengan para murid akademis keperawatan di sana. Setelah mengobrol sebentar, tiba waktunya menjalankan shalat dan hampir semua nenek pergi ke kamar shalat untuk menjalankan kewajiban beribadahnya. Setelah selesai menjalankan shalat, para nenek kembali bercengkrama bersama kelompok kami. Dua kamar terdepan dengan penghuni yang masih lengkap (terdapat 2 nenek di masing – masing kamar) membuat bagian depan terlihat lebih ramai ketika para nenek sedang mengobrol dengan Putri, Nabila, Cindy, dan Ellysa. Ketika saya mengobrol dengan nenek Sukaendah, nenek bertanya jika saya ingin bergabung dengan kumpulan di depan, maka saya dan nenek berjalan ke bagian depan yang lebih ramai, begitu juga dengan nenek yang sedang mengobrol dengan Gracia. Akhirnya seluruh anggota kelompok kami dan semua nenek yang sedang terbangun kala itu mengobrol bersama. Semua nenek tampak begitu senang mengobrol bersama, tertawa, bergosip, ataupun mengenang berbagai kejadian lama, tidak jarang cerita yang dikisahkan para nenek merupakan cerita yang cukup menyedihkan, tapi mereka tetap dapat tertawa dan bahkan bernyanyi sambil berjoget. Saat kami pulang pun, nenek berkata “nanti mampir lagi kan, neng?”, memberikan kesan manis bagi kami semua. Pertemuan kali ini mengajarkan kami tentang bahagia yang rupanya dapat hadir dalam rupa yang sangat sederhana.
Elyssa : Pada tanggal 3 May kelompok kami berkunjung lagi ke panti jompo Islamic Village dan segera mencari ibu Amelia untuk memberitau kehadiran kami disitu. Namun ibu Amelia pada saat itu sedang diluar dan kami diberitaukan bahwa dia akan segera balik. Sehingga kami pun langsung memulai aktivitas kami dengan para penghuni panti jompo. Pada hari itu kami membawakan cemilan untuk para penghuni di panti jompo tersebut, beserta juga buku-buku dengan cerita yang bervariasi untuk kita bacakan kepada mereka. Seperti pertemuan sebelumnya kami pun dibagi menjadi berdua-dua dan saya saat itu berdua dengan Cindy. Kami berdua menemani nenek yang bernama Edoh. Kami berbagi cerita dengan nenek Edoh, sebaliknya nenek Edoh pun juga bercerita tentang pengalamannya. Hari itu adalah hari yang sangat tenang dan kami ingin membuat suasana di panti jompo tersebut terasa lebih nyaman, sehingga kelompok kami membawa speaker pada hari itu agar penghuni disitu dapat mendengarkan musik sambil bersantai. Mereka terlihat sangat senang dengan adanya iringan musik. Waktu pun terus berjalan dan menunjukkan waktu untuk sholat dzuhur, sehingga kami pun mengajak dan menemani mereka untuk sholat. Setelah itu mereka pun dibagikan makan siang dan kami pun berpamitan kepada mereka untuk pulang. Kami pun menginformasikan kepada punghuni di panti jompo tersebut bahwa kita masih akan kembali kesitu lagi untuk meneruskan aktivitas-aktivitas yang sudah kami rencanakan.
Cindy : Hari kedua kami melakukan perkenalan dengan masing-masing nenek lalu membagi menjadi 3 kelompok dimana masing-masing terdiri dari 2 orang, saya bersama Lisa menemani Nenek Edoh selama pertemuan kedua ini.. kami mendengarkan cerita mereka, curahan hati mereka, layaknya seorang lansia yang suka bercerita pada generasi muda dibawahnya. Yang saya rasakan adalah bahwa betapa bersyukurnya saya pada rahmat yang diberikan-Nya kepada saya, Dari sini saya mendapat pelajaran untuk lebih menyanyangi orangtua saya dan menghargai mereka lebih lagi. 
Nabila Q : Sesampainya kita dipanti siang hari, para nenek-nenek sendang tidur-tiduran dikamarnya masing-masing. Disaat kita sedang izin dengan pengurus panti para nenek-nenek pun bangun dari tempat tidurnya dan langsung duduk didepan didepan pintu kamarnya. Pertemuan kedua kita membawa donat dan buku-buku cerita untuk kita bacakan kepada nenek-nenek yang ada disana. Di saat kita menawarkan donat para nenek pun senang dan langsung memilih donat yang mereka suka, tetapi mereka memilih untuk menyimpannya karena mereka merasa kenyang kata Nenek Saadah dan Anna. Sesudah menawarkan donat saya bertanya kepada Nenek Anna ingin dibacakan cerita apa atau hanya ingin mengobrol saja, dan beliau bilang hanya ingin mengobrol saja. Tapi sebagian nenek ada yang minta dibacakan cerita juga. Saya banyak ngobrol dengan Nenek Anna dan Saadah dan saya mulai mengetahui bahwa Nenek Anna tidak punya keluarga di Tangerang, nenek Saadah pun yang menceritakan tetapi nenek Saadah masih mempunyai anak yang tinggal di Gading Serpong, kata Nenek Saadah beliau ditempatkan dipanti jompo karena nenek saadah suka sekali berjualan keliling sedangkan anaknya tidak setuju maka dari itu Nenek Saadah ditempatkan dipanti jompo, dan masih banyak lagi cerita-cerita yang diceritakan oleh Nenek Saadah dan Anna.



Cynthia dan Gracia dengan Nenek Tumbuh


Lisa dan Cindy dengan nenek Edoh


Nabila dan Putri dengan Nenek Suhaeni








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pertemuan 4 (Sabtu, 13 Mei 2017)

Pada hari Sabtu, 13 Mei 2017, kami melakukan kunjungan terakhir ke panti ini. Kami kumpul seperti biasa di Kampus Binus Alam Sutera ...